About Me

My photo
Singapore, wan tho avenue, Singapore
my love for you is a journey, starting at forever and ending at never. i make this for us.. just between us.. and then i love you..
Daisypath Anniversary tickers
Daisypath Anniversary tickers

My Pregnancy

My Baby Boy "Agatha Abhiyoga Ardhanarisvara"

Agatha Abhiyoga Ardhanarisvara

Wednesday, January 27, 2010

Baju Adat


Nahhhh ini baju kebesaran yang bakal aku dan si Mas pakai pada saat akad, walaupun udah sering liat tp belum kebayang kalau nanti (insyaAllah aku dan si Mas bakal pake baju mencrang gini) hihi.. gak aneh sih, karena biasanya orang-orang menggunakan baju ini pada saat resepsi tp karena si Mas dan aku kurang sreg, jadilah kita bernegosiasi dengan ibuku kalau baju adat ini akan tetep kita pakai tapi pada saat akad ajah, yah paling lama juga 3 jam hehehe.. (dlm hati "lama juga ya"..)


Note:
Pakaian adat pengantin untuk perempuan adalah baju kurung merah yang biasanya terbuat dari bahan sutra atau beludru yang jaman dulu disebut baju Seting dan kain yang dipakai adalah kain bersusur atau kain lasem atau disebut juga kain cual yang merupakan kain tenun asli dari Mentok. Pada kepalanya memakai mahkota yang dinamakan “Paksian”. Bagi mempelai laki-laki memakai “Sorban” atau disebut “Sungkon”.

Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota Mentok yang merupakan pusat pemerintahan pada waktu itu diantaranya ada yang melakukan perkawinan maka banyaklah penduduk pulau Bangka yang meniru pakaian tersebut. Pakaian pengantin tersebut pada akhirnya kita sebut dengan nama “Paksian”. Pakaian tersebut terdiri dari :


Pakaian Pengantin Perempuan

Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah yang dilengkapi dengan teratai atau penutup dada serta menggunakan kain cual yaitu kain tenun asli Bangka yang berasal dari Mentok, dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan asesoris :

1. Kembang cempaka
2. Kembang goyang
3. Daun bambu
4. Kuntum cempaka
5. Sepit udang
6. Pagar tenggalung
7. Sari bulan
8. Tutup sanggul atau kembang hong
9. Kalung
10. Anting panjang
11. Gelang
12. Pending untuk pinggang

Baju pengantin perempuan ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik dan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).


Pakaian Pengantin Laki-laki

Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :

1. Jubah panjang sebatas betis
2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan
3. Celana
4. Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
5. Pending
6. Selop / Sendal Arab

Pakaian pengantin laki-laki ini berwarna merah dan biasanya dari bahan beludru dengan hiasan manik-manik dan sama dengan pengantin perempuan dilengkapi dengan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).

Tata Rias dan Hiasan
1. Hiasan Dahi
Memakai penutup dahi yang diberi nama “Paksian” dan di dahi dipasang Saribulan, Pagar Tanggalung dan Sepit Udang pada samping kiri kanan telinga (Godeg).
2. Bentuk Sanggul
Konde tilang yang terbuat dari gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan. Pada zaman dahulu yang dipakai adalah sanggul cumpok atau cepul.

(sumber : visitbangkabelitung)

0 comments:

Post a Comment